PAKET MITONI DI JOGJA

Mitoni Griya Paes Intan

UPACARA MITONI ( TUJUH BULANAN )

Mitoni adalah tradisi Jawa yang dilakukan pada kehamilan yang pertama dari seorang ibu dan dilaksanakan pada saat usia kandungan sudah mulai memasuki bulan ke-7 atau 28 Minggu - 31 Minggu. Untuk melaksanakan upacara ini biasanya dilakukan pada hari Selasa atau Sabtu, dikediaman orang tua laki-laki. Mitoni ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas anugerahNya dan memohon keselamatan serta kelancaran untuk Ibu dan jabang bayi pada saat melahirkan nanti. Rangkaian upacara ini meliputi : 
  • Sungkeman
Diawali dengan calon ibu sungkem kepada calon bapak, kemudian keduanya sungkem kepada kedua orang tua bergantian sebagai permohonan doa restu dalam menjalani proses kedepan, menjadi orang tua bagi anak yang akan dilahirkan. 

Mitoni Griya Paes Intan


  • Siraman 
Siraman dilakukan oleh kedua calon orang tua bersamaan atau bisa juga hanya calon Ibu yang disirami. Sebelum proses siraman, diawali dengan ngesahaken sajen oleh kedua calon kakek, kemudian dilanjutkan ngracik Toya oleh kedua orang nenek. Setelah itu baru proses menyiram diawali calon kakek nenek, atau bisa juga hanya calon nenek, dan dilanjutkan oleh ibu-ibu berjumlah ganjil biasanya 7 orang, bisa keluarga atau kerabat yang syaratnya sudah mempunyai cucu. Siraman mitoni menggunakan siwur dari bathok kelapa yang masih ada dagingnya kemudian diberi lobang kecil ditengahnya, untuk tempat mengalirnya air.

Mitoni Griya Paes Intan
Ngesahaken Sajen

Mitoni Griya Paes Intan
Ngracik Toya

Mitoni Griya Paes Intan
Prosesi siraman 

  • Muloni / sesuci kemudian pecah pamor atau pecah kendi
Muloni atau sesuci adalah Toya perwita dari kendi dialirkan secara terus menerus tanpa berhenti sebelum air dalam kendi habis, dilakukan oleh kedua calon eyang putri atau bisa juga calon eyang Kakung dan putri bersamaan. Hal ini sebagai simbol membersihkan diri dari segala halangan yang menempel pada diri kita dan simbol rejeki yang mengalir terus menerus. Setelah air dari kendi habis kemudian dilanjutkan dengan pecah pamor atau pecah kendi sebagai simbol membuka pamor calon bayi dalam kandungan ibu. MC akan membantu mengucapkan rapalan dalam bahasa Jawa yaitu : " niat ingsun ora mecah kendi, nanging mecah pamore bakal calon putuningsun " kemudian dijatuhkan sampai pecah, konon, jika ujung kendi tidak pecah berarti calon jabang bayi laki-laki, jika ujung kendi pecah berarti perempuan.

Mitoni Griya Paes Intan
Muloni

Mitoni Griya Paes Intan
Pecah Pamor

  • Tropongan
Setelah selesai pecah pamor,  calon ibu dipakaikan kain putih yang dibagian atas terdiri dari 7 warna yang melambangkan kesempurnaan hidup, kemudian calon ayah menjatuhkan tropong (alat tenun tradisional) atau bisa juga telur ayam kampung mentah,  dijatuhkan setelah disenggolkan di perut calon Ibu sambil didoakan agar proses persalinan besok bisa lancar tanpa hambatan. Telur yang pecah atau tidak pecah juga bisa dilambangkan jenis kelamin bayi yang akan lahir.
Setelah itu prosesi siraman selesai, calon ibu atau keduanya kemudian masuk untuk berganti busana.

Mitoni Griya Paes Intan
  • Pantes-pantes
Calon Ibu setelah siraman selesai kemudian dipakaikan busana yang terdiri dari kebaya dan kain dengan motif yang berbeda-beda sebanyak 7 kali dimana setiap kain mempunyai makna filosofi dan pengharapan tersendiri bagi calon bayi kelak. Setiap selesai dipakaikan, kemudian juru sembaga atau MC bertanya kepada para tamu apakah sudah pantas? dan dijawab bersamaan " belum pantas ", sampai yang ke-7 adalah busana lurik dan dijawab " pantas ".

Mitoni Griya Paes Intan

Mitoni Griya Paes Intan

  • Pagas Lawe
Calon ibu dengan berbusana lurik dibagian perutnya diikatkan tali lawe yang terbuat dari janur yang akan dipotong oleh calon bapak menggunakan keris yang ujungnya diberi kunyit,.kemudian calon bapak akan berlari sekencang-kencangnya ke arah pintu luar. Hal ini sebagai simbol untuk menjauhkan dari segala halangan dan rintangan pada saat proses melahirkan nanti. Dipercaya makin kencang larinya calon bapak maka proses kelahiran akan semakin mudah dan lancar.

Mitoni Griya Paes Intan

  • Brojolan
Dilanjutkan dengan brojolan, yaitu pemandu adat akan memasukkan sepasang cengkir gading yang telah diukir gambar Kamajaya dan Kamaratih dari depan perut calon ibu, kemudian dibawah kaki calon ibu, kedua calon nenek bersiap menerima masing-masing satu cengkir gading kemudian digendong dengan kain dan ditaruh dikamar calon bapak dan ibu. Hal ini dimaksudkan agar kelak anak yang lahir akan tampan dan mempunyai sifat seperti Kamajaya jika laki-laki atau cantik seperti Kamaratih.

Mitoni Griya Paes Intan


Mitoni Griya Paes Intan

  • Angreman
Calon ibu duduk diatas kain-kain yang tadi dipakai saat acara pantes-pantes, seperti angrem, kemudian calon ayah ikut duduk disebelah calon ibu, bersama sama dahar jenang procot, atau jenang sungsum tapi tanpa kuah dan ada buah pisangnya, ini harus dihabiskan sampai bersih. Hal ini dimaksudkan supaya kelak rahim ibu juga bersih, plasentanya bersih. Setelah itu keduanya akan minum air bening, sebagai simbol bahwa apapun keadaan rumah tangga mereka nantinya setelah mendapatkan anak, pasti akan melewati segala rintangan, diharapkan mereka mampu melalui semuanya dengan pikiran dan hati yang bening, tidak perlu memakai emosi dan bisa selalu bersabar.

Mitoni Griya Paes Intan

  • Boyong susuh
Kedua calon orang tua membawa semua kebaya dan kain yang dipake angrem tadi kedalam kamar dan diletakkan didekat kedua cengkir gading. Hal ini bermakna bahwa orang tua akan selalu bersama-sama, bekerja sama membesarkan anak.

Mitoni Griya Paes Intan

Mitoni Griya Paes Intan

  • Dodol dawet & rujak
 Acara terakhir dalam Upacara Mitoni ini adalah dodol dawet dan rujak. Dilakukan oleh kedua calon orang tua, calon ibu yang menjual dawet, calon bapak memayungi dari samping. Dawet rujak ini dijual kepada para tamu dengan uang berupa kreweng dari tanah liat yang sudah dibagikan kepada para tamu. Hal ini sebagai simbol supaya kelak anak yang dilahirkan membawa banyak rejeki bagi keluarga tersebut.

Mitoni Griya Paes Intan


Ngitung bathen


Griya Paes dan Busana Intan melayani Paket Upacara Adat Mitoni, meliputi :  

Paket A. Harga Rp 7,500,000
  • MC Jawa / Indonesia
  • Pemandu Upacara Adat
  • Upacara Siraman
  • Rias dan busana siraman dengan roncean melati segar untuk kedua calon orang tua
  • Rias dan busana ganti untuk kedua calon orang tua
  • Dekorasi Siraman lengkap dengan bunga segar, taman, bokor air dan kursi
  • Sajen siraman dan ubarampe
  • Busana untuk kedua calon eyang kakung
  • Rias & Busana untuk kedua calon eyang putri
  • Busana Pantes-pantes ( 7 macam )
  • Sajen Mitoni komplit
  • Dawet dan Rujak masing-masing 50 porsi
  • Pikulan dawet lengkap dengan kuali 2, gelas plastik dan hiasan bunga segar

Paket B. Harga Rp 10.000.000
  • Semua item dalam Paket A
  • Dekorasi siraman extra lebar (3-4m) & full bunga segar
  • Foto & video ( 1 album weddingbook dan semua files dalam google Drive)

Mitoni Griya Paes Intan


Mitoni Griya Paes Intan




Info lengkap dan pemesanan hubungi :
 Griya Paes & Busana Intan
Jl. Gedongkiwo 17 Yogyakarta (Pojok Beteng Kulon)
 Telp / WA : 0852 2829 0963, email : griyapaes.intan@gmail.com
Ig. griyapaes_intan
FB Griya Paes & Busana Intan